IHSG Pepet Lagi Level 7.200-an, 8 Saham Ini Jadi Penopangnya

IHSG Pepet Lagi Level 7.200-an, 8 Saham Ini Jadi Penopangnya

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan Selasa (19/12/2023), di mana IHSG nyaris melesat 1% dan kembali mendekati level psikologis 7.200.

IHSG ditutup melesat 0,96% ke posisi 7.187,846. IHSG kembali mendekati level psikologis 7.200 pada hari ini.

Nilai transaksi IHSG pada hari ini https://slots-kas138.site/ mencapai sekitar Rp 9,9 triliun dengan melibatkan 20 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 304 saham menguat, 228 saham melemah, dan 232 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor infrastruktur menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 1,65%.

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini.

Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Chandra Asri Petrochemical TPIA 8,87 5.350 5,42%
Barito Pacific BRPT 6,90 1.570 7,17%
Barito Renewables Energy BREN 6,86 7.325 2,45%
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI 5,87 5.550 0,91%
Bank Mandiri (Persero) BMRI 4,55 5.975 0,84%
Sumber Alfaria Trijaya AMRT 4,24 2.820 3,30%
Bank Central Asia BBCA 3,40 9.250 0,54%
Amman Mineral Internasional AMMN 2,53 6.475 1,17%

Sumber: Refinitiv

Tercatat tiga saham milik konglomerat Prajogo Pangestu kembali menjadi penopang terbesar atau top movers IHSG di akhir perdagangan hari ini.

Adapun ketiga saham tersebut yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang mencapai 8,9 indeks poin, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 6,9 indeks poin, dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Sebesar 6,8 indeks poin.

Selain itu, tiga saham bank raksasa juga menjadi movers IHSG yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

IHSG berhasil bangkit kembali meski investor cenderung wait and see menanti keputusan terbaru suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada Kamis mendatang.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6,00%.

Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, seluruh instansi/lembaga memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 6,00%. Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Jika BI benar-benar akan menahan kembali suku bunganya, maka ada selisih (spread) sekitar 50-75 basis poin (bp) antara Fed Fund Rate dengan BI7DRR.

Hal ini akan menjadi baik bagi pasar keuangan domestik karena imbal hasil dalam negeri cukup baik dan menarik bagi investor asing. Dengan kata lain, investor asing diekspektasikan akan tetap masuk dan memperpanjang tren foreign inflow.

Lebih lanjut, hari ini juga telah dirilis suku bunga Jepang yang tercatat masih ditahan di level -0,1%. Hal ini dilakukan agar Jepang dapat mengalami pemulihan secara moderat, didukung oleh permintaan yang terpendam namun menyoroti tekanan dari melambatnya pemulihan global.

Dewan menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan ragu untuk mengambil langkah-langkah pelonggaran tambahan jika diperlukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*